Jumat, 28 Agustus 2009

Mengubah sampah rumah tangga menjadi Pupuk organik

Sampah rumah tanggal ada 2 macam yaitu sampah organik dan sampak anorganik.
Sampah organik : seperti sisa sayuran, sayuran basi, kulit buat, sampah dedaunan tanaman dll
Sampah anorganik seperti plastik, kaleng susu, stirofoam dll.

Yang bisa dijadikan pupuk adalah jenis sampah organik, untuk itu kita harus pisahkan antara samapah organik dan anorganik.
Cara pengolahan :
(1) Cincang sampah hijau seperti sisa sayuran, sayuran basi, dan sebagainya.
(2) Siapkan tong plastik atau tong bekas wadah cat tembok ukuran 25 kilogram (kg), lengkap dengan tutupnya. Siapkan juga kantong plastik ukuran 60 cm x 90 cm dan beri beberapa lubang sebesar 1 cm. Lubang ini untuk memperlancar sirkulasi air dalam tong.
(3) Siapkan 1/4 kg gula merah yang sudah dilarutkan.
Siapkan 1/2 liter bahan EM4 untuk mempermudah proses pelarutan.
(4) Siapkan 1/2 liter air bekas cucian beras.
Siapkan 10 liter air tanah. Untuk hasil maksimal jangan gunakan air hujan atau air PAM.
(5) Campur air bekas cucian beras, EM4, dan air gula ke dalam tong plastik. Sementara itu cincangan sampah hijau dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah dilubangi.
(6) Setelah itu, masukkan kantong plastik ini ke dalam tong plastik dan tambahkan air tanah.
Ikat kantong plastik berisi sampah hijau itu dan tutup pula tong plastik itu dengan rapat selama tiga minggu (21 hari).
(7) Setelah tiga minggu, sampah dalam tong itu tidak berbau dan kelihatan menyusut. Angkat sampah itu hingga air tiris.
(8) Sampah dari dalam plastik menjadi pupuk padat, sedangkan air dalam tong menjadi pupuk cair (lindi)
(9) Contoh dosis pemberian pupuk cair :
10 liter lindi dicampur dgn 50 liter air untuk kebun seluas 100 m2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar